Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Saturday, December 27, 2008

Kala aku menuju Presiden (Bag II)

Aku ingat ada yang berbunyi bukan bel, Ayahku berada disana,
Dikatakannya bila aku masih kecil belum dewasa,
"Oh maaf Ayah, aku mungkin kecil tapi berencana besar..",
Aku mendekati Laki-laki dewasa, hampir..
Laki-laki yang menggenggam mimpi,
mewujudkannya Demi Indonesia,

Penggalan diatas mengisahkan perjalanan,
Kala aku menuju Presiden,
Membangun pemerintahan baru adalah pasti,
Merubah rakyat menjadi raja,
Aku menjadi budaknya,
dan Indonesia menciptakan mimpi jadi nyata.

Wacana mental bukan sebuah budaya,
perubahan menjadi allegro dawai yang tak terhindari,
Emosi televisi demi rupiah merumuskan,
Kala aku menuju Presiden,
menjuruskan Pendidikan menjadi spesial Hari Raya semua Agama,
tidak tertutupi demi keinginan penerbit..

Melihat Nabi Nuh membangun kapal besarnya,
memberi sebersit Ide untukku tidak membagi kuasa,
Kala aku menuju Presiden,
bangunan penjara nyaman berseri akan merata,
parkiran sosial berubah lahan wajib lapor para pejabat korup,
dan Indonesia menciptakan mimpi menjadi nyata.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kala aku menuju Presiden (Bag II)

1 comments:

  1. Pemimpin sejati adalah pelayan bagi rakyatnya...
    Pemimpin sejati rela puasa jika rakyatnya kelaparan...
    Pemimpin sejati rela turba ke dusun2 tanpa kawalan, demi tahu keadaan rakyat yg sesungguhnya...

    Pemimpin sejati, kapan Indonesia punya pemimpin sejati???

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..