Gelitikanmu di kaki membuatku berhenti,
"Hey.. Apa kabarmu makhluk cantik??",
"Kakimu...?", bisikmu,
"Oh... Maaf, mata kakiku belum bangun",
Aku coba gelitik senyawa rumput untuknya tersenyum,
Kamu masih diam..
Aku tidak berhenti, beranjak ku ambil gitar,
pujian untukmu ternyata ampuh..
"Dexy, pernahkah kamu bisa berhenti menulis?",
Senarku putus mendengarmu,
"Jangan Dexy, itu kehidupanmu", rayu gitar,
"Rumput, aku menyukaimu karena kamu selalu menegurku,
adakah kamu mendengar bisikan yang tertiup melewatimu?",
Tanpa ragu aku dahankan hati untuk mengerti ranting,
goyang rumput adalah pesan,
Mungkinkah karena aku ini menuju presiden?..
Biru putih langit mengiringi persemaian kata rumput,
banyaknya gambar pendusta rakyat tiada lagi mengusik,
Aku belum pernah takut,
bila harus 7 samudera jadi awalku, tiada salah,
16 bulan malaikatku menemani, dan aku tiada bersama sekarang,
"Rumput, gurauanmu tidak lucu kali ini", bisikku,
esok berharap embun menawarkan perbedaan di dahan mu,
mengembalikan candaanmu pada keharusan..
Saturday, December 27, 2008
Gurauan Rumput
Tags :
Dreaming
Related : Gurauan Rumput
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..