Barlari menari kibaskan bunga mawar,
menemui hujan yang tak pernah lekang menemani sang dunia,
perputaran bumi, mampu menciptakan negeri langit,
Aku pun membentuk negeri puisi..
Memainkannya, menghiasinya, juga mengasihinya,
mencontoh Sang Ibu..
Senja selalu tertutup malam,
malam pun mengantarkan pagi,
pagi membuka siang, sungguh romantis..
Cinta setipis benci,
percaya adalah kesembuhan,
Aku mengumpulkan keinginan,
dimana dunia puisi banyak diluar sana..
Cahaya mengisyaratkan kesyahduan,
kala aku berlari mengitari pagar puisi,
Berharap pena tiada habis,
otakpun tiada terkikis,
agar tarianku semakin menyatu dengan dunia bumi,
ku jaga cinta dan kerinduanku akan puisi..
Saturday, December 27, 2008
Dunia Puisi
Tags :
Damai Hati
Related : Dunia Puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjalani apa yang dicintai akan berbuah yang terbaik dan yang terindah...
ReplyDeleteSemoga kedepan bisa menjadi lebih baik dari yang kemarin...
Selamat tahun Baru 1430 H & 2009 M!!!
cinta setipis benci
ReplyDeletehmmm...seberapa tipisnya?