Berlari mengejar aliran tersumbat,
aku sela sedikit lelah agar tiada waktu berhenti,
mungkin aku tidak berani untuk tenggelam,
tapi disinilah adanya keberanian,
tidak satupun jalan bisa meluruskan kaki,
hanya ketertinggalan sadar mampu mengartikan diri..
Sepertinya dunia mulai menyadari langkahku,
meski aku belum memaku,
terbukti matahari sedikit kaku melihatku,
sebelum pelarian ini terantuk batu,
buku-buku ini telah menyelamatkanku,
"jadi, ingatlah kepadaku"
begitu kamu merayu..
Wajahku membiru,
petuah yang pasti jadi berubah abu-abu,
rakit pelan-pelan menuju hulu,
dengan doa ibu dan bapakku,
dunia mampu memelukku,
surga pun menanti di penghujung baru.
Saturday, December 20, 2008
Buku
Tags :
Related : Buku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Puisinya keren!
ReplyDelete