Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Monday, October 27, 2008

padam di tengah jalan...

tanah merah masih basah, sedikit kelopak kembang diatasnya...
sebenarnya terlihat ada kedamaian diantara bising disana,diantara panas,padat dan angkuhnya jiwa udara, cermin ijab kabul manusia pada dunia..

puluhan tahun sudah ia menjalani apa yang ia yakini adalah benar,semua yang membatu dan akhirnya menutupi jalan pedang itupun telah di telan...bukan sebagai pukulan namun ia coba memeluknya hingga hangat tubuhnya melumat dan menjadikannya mengerti guratan selubung hatinya....
"sabam dengarlah degub itu...itu juga milikmu...apa yang kau fikirkan jika hanya sebuah fikiran yang berdasarkan kemauan yang nisbi merenggutnya. ..cuma sebuah fikiran yang nisbi"
"sabam...kumohon jangan kau menjadikan dirimu sebagi layar fikiran itu,karna kau harus membunuhku.. "

sore itu baginya bagai sebuah fajar kemenangan.. .duduk dibawah ranum rindang belimbing,ternyata bukan sabam yang menemuinya.. .
sore itu sabam menemani hancurnya cermin hati..cermin yang selalu ditimangnya sejak selasa pagi....ia tak lagi mengatakan yang seharusnya.. ia dipaksa menjadi cermin yang tipis,yang tak sanggup menahan keindahan yang ada dihadapannya. ..
...sabam mungkin menangis untuknya,namun tak membuahkan bulir yang mengering diwajahnya.. pasi diterpa angin yang berlari di hutan angsana...angsana yang meruntuhkan kekuatan hujan hingga tak sempat menyentuh tanah...tanah merah bertabur merah kelopak kembang...
hanya dirinya sendiri.... dan setitik yang agak jauh menggenang di teras sebuah hati...
membungkus meninggalkan panjang comodore ...


padam di tengah jalan...

sabam menemaniku malam tadi...menikmati angsana-angsana itu...menikmati keikhlasan yang harus kuakui bukan lahir sendiri...
mangakhiri diujungnya.. .dan mengambil bukan yang kiri...meninggalkan barisan angsana...menghirup jajaran cemara...


-chandria azahra-

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : padam di tengah jalan...

0 comments:

Post a Comment

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..