Kita adalah Air, Rumah kita Air Terjun.

Thursday, July 29, 2010

Senyum Hujan

Saat itu,
duduk dalam diam,
membiarkan riak yang bicara,
rintik pun terbahak melihatnya,
waktu begitu kejam dengan melambat,
gelisah aku tanpa berani menatapmu,

sedangkan kamu,
tersenyum pada hujan,
entah menantiku atau menanti berlalunya waktu,
bersih dan sejuknya wajahmu yang berbalut senyum,
mencoba bertahan dari kebodohan lelaki disampingnya,

aku menyesal,
kesempatan itu lebih berharga dari isi bumi,
namun akhirnya, kelu bibir yang berkuasa,

aku yang terdiam, dia yang tersenyum, dan akhir yang tak dapat kumengerti.
By Arif Chasan

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Senyum Hujan

  • Tak lagi AirSembari aku tangkup tanganaku sebut namamumungkin kemarin adalah terakhirdisertai kaku kita bertemuSemoga kamu selalu baiksampai saat kita bertemusaat itulah kita tak la ...
  • PenghakimanKadang laut tak begitu jernih, bahkan langit pun tak secerah biasanya. Duka dan rintihan akan sayatan masa lalu begitu menggempar dalam jiwa seorang musafir. Harapan h ...
  • Di sini, di jantung ini ...tahukah engkau organ apa yang ada di sebelah kiri dada? di sana terdapat jantung ... dan apakah yang ada di dalam jantungmu? di jantung setiap orang? bagiku, di sini di ...
  • Terlalu indahSaat cakrawala itu menyentuh bumi, hanya sayatan akan kenangan yang mulai terlihat pudar, bukan benderang tentang hiruk pikuk dalam sepi, semua ini kusam, tak berbentuk, ...
  • Kupu Cantik di Kamarku"Hai Kupu, sejak kapan kau di situ?"Entah sejak kapan menyelinap hinggap di kamarbertengger anggun di selisir kordenKupu-kupu besar berwarna pelangicantik..Kamu hampiri ...

1 comments:

  1. Bila kebisuan ini tak terjawab dalam pertanyaan diri, kuharap kau megerti aku.
    Semoga saja begitu sobat..

    ReplyDelete

Aku hanya manusia biasa, beri kata-kata bukan jura..